PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Reaksi kimia
berlangsung dengan laju yang berbeda-beda. Ada reaksi yang berlangsung sangat
cepat misalnya reaksi penetralan antara larutan asam klorida dan larutan
natrium hidroksida, demikian pula reaksi pembentukan endapan perak klorida
antara perak nitrat dan natrium klorida. Jika larutan natrium tiosulfat
direaksikan dengan larutan asam klorida encer akan terbentuk endapan belerang
beberapa detik kemudian. Dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai reaksi yang
berlangsung lambat misalnya, perkaratan besi.
Reaksi kimia
yang berlangsung memiliki laju reaksi yang berbeda-beda sesuai dengan orde
reaksi masing-masing. Laju reaksi menyatakan banyaknya reaski yang berlangsung
per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan konsentrasi zat terlarut dalam reaksi
yang dihasilkan tiap detik reaksi.
Suatu reaksi
memiliki orde reaksi sesuai dengan reaksi yang berlangsung. Misalnya orde
kenol, konsentrasi suatu zat tidak mempengaruhi laju reaksi. Hal ini berbeda
dengan orde reaksi kesatu. Melihat bahwa reaksi orde kenol konsentrasi tidak mempengaruhi laju reaksi,
maka timbul suatu masalah mengenai hubungan antara konsentrasi dengan laju
reaksi pada orde kesatu.
Berdasarkan hal diatas, tulisan ini dibuat
untuk memaparkan beberapa hal mengenai pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi orde kesatu.
B.
Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap
laju reaksi orde kesatu?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi orde kesatu.
D. Manfaat
Sebagai bahan informasi kepada tentang
pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi orde kesatu.
E.
Tinjauan Pustaka
Ada
beberapa cara untuk mengukur laju dari suatu reaksi. Sebagai contoh, jika gas
dilepaskan dalam suatu reaksi, kita dapat mengukurnya dengan menghitung volume
gas yang dilepaskan per menit pada waktu tertentu selama reaksi berlangsung. Definisi Laju ini dapat diukur dengan
satuan cm3s-1
Bagaimanapun, untuk lebih formal
dan matematis dalam menentukan laju suatu reaksi, Laju biasanya diukur dengan
melihat berapa cepat konsentrasi suatu reaktan berkurang pada waktu tertentu.
Sebagai contoh, andaikan kita
memiliki suatu reaksi antara dua senyawa A dan B. Misalkan
setidaknya salah satu mereka merupakan zat yang bisa diukur
konsentrasinya-misalnya, larutan atau dalam bentuk gas.
Untuk reaksi ini kita dapat mengukur laju reaksi dengan
menyelidiki berapa cepat konsentrasi, katakan A, berkurang per detik.
Kita mendapatkan, sebagai contoh,
pada awal reaksi, konsentrasi berkurang dengan laju 0.0040 mol dm-3
s-1. Hal ini berarti tiap
detik konsentrasi A berkurang 0.0040 mol per desimeter kubik. Laju ini
akan meningkat seiring reaksi dari A berlangsung.
Order reaksi selalu ditemukan
melalui percobaan. Kita tidak dapat menentukan apapun tentang order reaksi
dengan hanya mengamati persamaan dari suatu reaksi.
Jadi andaikan kita telah melakukan
beberapa percobaan untuk menyelidiki apa yang terjadi dengan laju reaksi dimana
konsentrasi dari satu reaktan, A, berubah, Beberapa hal-hal sederhana
yang akan kita temui adalah ;
1.
Kemungkinan pertama : laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi A
Hal ini berarti jika kita
melipatgandakan konsentrasi A, laju reaksi akan berlipat ganda pula.
JIka kita meningkatkan konsentrasi A dengan faktor 4, laju reaksi pun
akan menjadi 4 kali lipat. Kita dapat
mengekspresikan persamaan ini dengan simbol :
Adalah cara yang umum menulis rumus dengan tanda kurung persegi
untuk menunjukkan konsentrasi yang diukur dalam mol per desimeter kubik
(liter). Kita juga dapat menulis
tanda berbanding lurus dengan menuliskan konstanta (tetapan), k.
2.
Kemungkinan lainnya : Laju reaksi berbanding terbalik dengan kuadrat
konsentrasi A
Hal ini berarti jika kita
melipatgandakan konsentrasi dari A, laju reaksi akan bertambah 4 kali
lipat (22). Jika konsentras dari Ai ditingkatkan tiga kali
lipat, laju reaksi akan bertambah menjadi 9 kali lipat (32). Dengan
simbol dapat dilambangkan dengan:
Secara umum dengan
melakukan percobaan yang melibatkan reaksi antara A dan B, kita
akan mendapatkan bahwa laju reaksi berhubugngan dengan konsentrasi A dan
B dengan cara :
Hubungan ini disebut dengan persamaan laju reaksi :
Kita dapat melihat dari persamaan
laju reaksi bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh pangkat dari konsentrasi dari A
dan B. Pangkat-pangkat ini disebut dengan order reaksi terhadap A
dan B
Jika order reaksi terhadap A
adalah 0 (no), berarti konsentrasi dari A tidak mempengaruhi laju
reaksi.
Order reaksi total (keseluruhan),
didapat dengan menjumlahkan tiap-tiap order. Sebagai contoh, di dalam reaksi
order satu terhadap kedua A dan B (a = 1 dan b = 1), order reaksi
total adalah 2. Kita menyebutkan order reaksi total dua.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian meliputi
pengumpulan data primer dan sekunder mengenai pengaruh konsentrasi terhadap
laju reaksi orde kesatu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Orde Reaksi Dan Persamaan Laju Reaksi . http://www.vhrmedia.com. Diakses 16 November 2009 pukul 19.00
WITA.
Tim Dosen Kimia Dasar. 2006. Penuntun Belajar Kimia Dasar. Jurusan
Kimia FMIPA UNM. Makasaar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar